ENTREPRENEUR DAPAT DICIPTAKAN ATAU TIDAK?

Entrepreneur atau wirausahawan adalah orang yang dapat melihat peluang dan menjadikan sebagai acuan untuk memulai suatu usaha dengan menciptakan berbagai inovasi baru yang dapat menarik konsumen. Entrepreneur juga merupakan orang yang pandai dalam mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun dan mngendalikan operasional produksi, memasarkannya, serta mengatur permodalan untuk operasinya. Oleh karena nya masih banyak perdebatan tentang seorang entrepreneur ini dapat di ciptakan atau tidak?
Dari berbagai studi tentang entrepreneur menunjukan bahwa tidak semua aspek dalam entrepreneurship dapat diajarkan. Salah satunya dikemukakan oleh Miller (1987), aspek self confidence, persistence (ketekunan), dan high energy level yang merupakan karakteristik entrepreneur tidak dapat diajarkan dengan metode konvensional di dalam kelas. Menurutnya, pengajar tidak dapat menciptakan entrepreneur, tetapi dapat menghasilkan formula mengenai langkah – langkah untuk menjadi seorang entrepreneuship yang sukses.
Pada perkembangannya muncul berbagai mitos tentang entrepreneur, seperti yang kita ketahui mitos itu bisa saja benar dan bisa saja salah. Berikut beberapa mitos mengenai entrepreneurship menurut Frederik, Kuratko & Hodgetts (2006):
·         Mitos 1: Entrepreneur dilahirkan
Entrepreneur memang dapat diciptalan karena beberapa dari ilmu untuk menjadi seorang entrepreneur dapat diajarkan walau belum ada yang dapat menjamin kesuksesannya dalam menciptakan entrepreneur.

·         Mitos 2: Entrepreneur adalah pelaksana bukan pemikir
Menjadi entrepreneur memang diperlukan pelaksanaan yang tepat dalam mengambil berbagai kesempatan yang tetapi apabila pelaksanaan tanpa diimbangi oleh pemikiran yang baik tentu hal ini bisa saja membuat hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan.

·         Mitos 3: Entrepreneur adalah penemu
Entrepreneur memang dapat melihat peluang yang ada tetapi tidak semua entrepreneur adalah penemu dan tidak semua penemu adalah entrepreneur.

·         Mitos 4: Entrepreneur adalah korban PHK dan drop out sekolah
Tidak dapat dipungkiri sebagian dari seorang entrepreneur merupakan seseorang yang telah mengalami PHK ataupun drop out dari sekolah. Tetapi banyak dari entrepreneur sukses yang memiliki pekerjaan nya sendiri dan berpendidikan tinggi karena entrepreneur sukses adalah seseorang yang mempunyai jiwa tidak mudah putus asa, mampu berinovasi, dan memiliki kreativitas tinggi dan hal itu tidak ada kaitannya dengan apakah mereka korban PHK atau putus sekolah.

·         Mitos 5: Entrepreneur harus sesuai dengan “Profile”
Profile merupakan jati diri dari seseorang yang dapat dipandang oleh orang lain. Tetapi untuk menjadi entrepreneur tidak dapat ditentukan oleh profile diri nya, karena dalam menjadi entrepreneur hal yang lebih menentukan adalah lingkungan, jenis usaha, dan minat.

·         Mitos 6: Semua entrepreneur butuh uang
Entrepreneur dapat menjalankan bisnisnya tanpa uang, karena bisa saja dari kreativitas dan inovasi yang diciptakannya banyak orang – orang yang memiliki banyak uang tetapi tidak dapat menciptakan sesuatu berkeingan untuk memberikan modal terhadap kita.

·         Mitos 7: Semua entrepreneur butuh keberuntungan
Didalam kehidupan kita diajarkan bahwa keberuntungan tidak akan datang dengan sendirinya tanpa usaha yang kita lakukan. Jadi jangan hanya berhadap pada keberuntungan tanpa melakukan apapun.

·         Mitos 8: Terlalu menekankan pada perencanaan dan evaluasi akan menimbulkan masalah
Pada kenyataannya sebuah tindakan tanpa perencanaan terlebih dahulu dapat berakibat atau menimbulkan masalah. Dan evaluasi dari sebuah tindakan itu sangat penting untuk bagaimana kita mempertahankan hal yang baik, dan meningkatkan hal yang dianggap masih kurang.

·         Mitos 9: Untuk menjadi sukses harus melalui kegagalan
Dalam meraih kesuksesan kegagalan merupakan aspek yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk kita menjadi lebih baik, akan tetapi untuk menjadi seorang yang sukses tidak harus melalui kegagalan.

·         Mitos 10: Entrepreneur adalah pengambil risiko ekstrim
Setiap bidang pekerjaan manapun pasti memiliki risiko. Untuk menjadi entrepreneur memang dituntut untuk lebih berani dalam mengambil risiko, tetapi risiko ini dapat di perhitungkan untuk memperkecilnya dengan pemikiran yang baik.

Pada akhirnya, dari berbagai mitos dan studi diatas dapat ditarik kesimpulan entrepreneur dapat diciptakan dengan pembelajaran dari berbagai aspek untuk menunjang diri seseorang yang ingin menjadi entrepreneur. Tetapi pembelajaran ini belum dapat menjamin apakah kita bisa menjadi seorang entrepreneur yang sukses. Hal ini balik lagi ke diri kita sendiri apakah kita ingin sukses atau tidak, jika ingin sukses berusaha terus dengan baik dan jangan menjadikan sebuah kegalalan sebagai penghalang kita dalam meraih kesuksesan.

Postingan populer dari blog ini

SIMPLE PRESENT TENSE

ROLLER COASTER MOOD

PEMBELIAN