PEMBELIAN

PROSES KEPUTUSAN MEMBELI
Menurut Engel, et al (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk alas an dan keputusan sebelum dan sesudah mengkonsumsi. Menurut Engel (1995), proses pengambilan keputusan membeli adalah proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan, sedangkan menurut Loudon dan Bitta (1993), pengambilan keputusan membeli merupakan keputusan konsumen tentang apa yang hendak dibeli, berapa yang akan dibeli, dimana akan dilakukan, kapan akan dilakukan, dan bagaimana pembelian akan dilakukan. Dan dapat disimpulkan proses pengambilan keputusan membeli sebelum membeli suatu produk dan jasa umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan. Model dasar dari proses keputusan konsumen diperluas untuk mengungkapkan factor – factor yang mempengaruhi dan membentuk perilaku proses keputusan yang digambarkan oleh bagan sebagai berikut :

Menurut Philip Kotler, proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen benar – benar membuat keputusan pembelian mereka. Perusahaan yang cerdas akan berusaha untuk memahami proses keputusan pembelian pelanggan secara penuh semua pengalaman mereka dalam pembelajaran, memilih, menggunakan, dan bahkan menyingkirkan produk. Periset pemasaran telah mengembangkan “model tingkat” proses keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap sebagai berikut :
a.       Pengenalan Masalah (problem recognition).
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibei.
b.      Pencarian Informasi (information source).
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
c.       Mengevaluasi Alternatif (alternative evaluation).
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternative yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
d.      Keputusan Pembelian (purchase decision).
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternative strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang actual tidak sama dikarenakan adanya hal – hal lain yang perlu dipertimbangkan.
e.       Evaluasi pasca – pembelian (post-purchase evaluation).
Merupakan proses yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selajutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada amsa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
MEMILIH ALTERNATIF TERBAIK
Menurut Engel (2000), pada tahap pembelian, konsumen memperoleh alternative yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Evaluasi yang telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan pembelian. Jika mengalami kegagalan untuk melakukan pembelian produk atau jasa yang diinginkannya (alternative yang dipilih), konsumen melakukan pembelian ke alternative lain atau alternative pengganti yang masih dapat diterima. Terjadinya proses keputusan pembelian dilihat dari sisi pemasaran yaitu :
1.      Pembelian yang Direncanakan Sepenuhnya.
Pembelian ini terjadi merupakan hasil keterlibatan yang tinggi dan pemecah masalah yang diperluas, biasanya terjadi atas dasar kebutuhan dari barang – barang tertentu. Dalam hal pembelian yang direncakan sepenuhnya, biasanya konsumen telah memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk yang hendak mereka beli. Misalnya pengetahuan tentang merek, harga, kualitas, kemasan, keunggulan produk, pelayanan, dan lain sebagainya. Perhatian utama adalah pada barang – barang yang biasa di konsumsi atau digunakan.
2.      Pembelian yang Tidak Direncanakan.
Pembelian ini terjadi biasanya proses pembeli ini terjadi secara spontan di tempat pembelian. Pembelian yang tidak direncanakan dapat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti :
a.       Lingkungan fisik atau pengetahuan konsumen tentang tempat pembelian.
b.      Ketersediaan waktu dalam pengambilan keputusan melakukan pembelian.
c.       Adanya rangsangan – rangsangan tertentu secara sengaja diciptakan oleh para pemasar sehingga konsumen melakukan pembelian yang tidak direncanakan.
3.      Pembelian yang Direncanakan Sebagian.
Pembelian ini terjadi biasanya hasil dari evaluasi alternative atau konsumen melihat adanya manfaat lain dari manfaat utama produk yang mereka beli. Dalam hal pembelian yang direncanakan sebagian biasanya terjadi karena adanya rangsangan tertentu dari produk subsitusi sehingga konsumen melihat manfaat lebih dari produk substitusi tersebut.
MEMILIH SUMBER – SUMBER PEMBELIAN
Sumber – sumber proses keputusan dalam pembelian dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.      Sumber – Sumber Pembelian Intern :
a.       Motivasi
Merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara dalam memuaskan kebutuhannya. Beberapa kebutuhan bersifat biogenic, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, dan rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan – kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebuthan harga diri atau diterima. Seseorang akan menentukan pilihannya dalam pembelian berdasarkan motivasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b.      Belajar
Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk mencipatakan suatu gambaran yang berarti. Belajar menggambarkan perubahan dari seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Melalui perbuatan dan belajar, orang memeperoleh kepercayan dan sikap. Seseorang akan menentukan pilihannya dalam pembelian berdasarkan belajar bertujuan untuk mendapatkan suatu produk yang terbaik dari yang baik.
c.       Kepribadian
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur, tahapan daur hidup, pekerjan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Pekerjaan mempengaruhi jenis barang dan jasa yang akan dibelinya. Begitu pula dengan situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk yang akan dikonsumsi.
d.      Persepsi
Merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. Seseorang akan menentukan pilihannya dalam pembelian berdasarkan persepsi bertujuan untuk mengatuhi produk yang lebih dari dari pengelamannya.
e.       Integrasi
Merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan mendorong seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
2.      Sumber – Sumber Pembelian Ekstern :
a.       Kebudayaan
Factor budaya merupakan factor yang bersumber dari lingkungan sekitar yang sudah tercipta sejak dulu dan pengaruhnya sangat berdampak luas dalam perilaku konsumen. Seseorang konsumen yang mencintai budaya bangsanya akan menghargai hasil dari bangsanya pula dengan menggunakan produk yang merupakan buatan asli dari bangsanya. Namun tidak banyak pula konsumen yang tidak mempunyai jiwa kebudayaan yang melekat utuh didalam dirinya, sehingga mereka masih dengan mudah terpengaruh oleh kebudayaan asing dan menggunakan produk – produk dari asing.
b.      Kelompok Sosial dan Refensi
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitar dan lingkungannya tentang produk apa yang baik untuk dibeli. Biasanya konsumen terpengaruh oleh beberapa faktor social, yaitu :
·         Kelompok Acuan : Semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap sikan atau perilaku seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan pembelian suatu produk yang ingin  dikonsumsinya.
·         Keluarga sebagai Organisasi Pembelian Konsumen : Merupakan yang paling penting dalam memepengaruhi secara langsung terhadap keputusan seseorang untuk melakukan pembelian suatu produk yang dingin dikonsumsinya.
·         Peran : Meliputi kegiatan yang diharapkan akan dialukan seseorang. Suatu produk atau merek dapat menggambarkan peran dan status pemakainya.
c.    Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam amsyarakat. Keputusan pembelian keluarga tergantung pada produk, iklan dan situasi ekonomi dari keluarga tersebut. Seseorang umumnya dapat berpartisipasi dalam kelompok seperti (keluarga, klub, dan organisasi) selama hidupnya. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua macam keluarga dalam kehidupan pembelian, yaitu : keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orang tua dan keluarga sebagai sumber keturunan.
SUMBER :


Postingan populer dari blog ini

SIMPLE PRESENT TENSE

ROLLER COASTER MOOD