BAB X Pendidikan Kewarganegaraan (KETAHANAN NASIONAL 3)
PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL TERHADAP
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Berdasarkan
penjelasan sebelumnya mengenai pengertian ketahanan nasional dan kondisi
kehidupan nasional Indonesia sesungguhnya ketahanan nasional merupakan suatu
gambaran dari kondisi sistem tata kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada
saat – saat tertentu. Tiap aspek didalam tata kehidupan nasional relative
berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis
sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang amat sulit dipantau, karena
sangat kompleks. Dalam rangka memahami dan membina tata kehidupan nasional itu,
perlu suatu penyederhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional,
dalam bentuk model yang merupakan hasil pemetaan dari keadaan nyata, melalui
suatu kesepakatan dari hasil analisis yang mendalam yang didasarkan oleh teori
hubungan manusia dengan tuhan, dengan manusia atau masyarakat dan dengan
lingkungan sekitar.
Berdasarkan
pemahaman tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran bahwa konsepsi ketahanan
nasional akan menyangkut hubungan antar-aspek yang mendukung kehidupan, yaitu :
1.
Aspek yang berkaitan dengan alamiah yang bersifat
statis, meliputi aspek geografi, kependudukan, dan sumber daya alam.
2.
Aspek yang berkaitan dengan sosial yang besifat
dinamis, meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.
1.
Pengaruh aspek ideologi
Ideologi adalah
suatu sistem nilai yang merupakan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam
ideologi juga terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakaan
oleh suatu bangsa dan Negara. Secara teori suatu ideologi bersumber dari suatu
aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu
sendiri.
Ideologi
besar yang ada didunia adalah :
1.
Liberalisme
Aliran pikiran
yang bersifat perseorangan atau disebut individualistik. Aliran pikiran ini
mengajarkan bahwa suatu Negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas
kontrak semua orang (Individu) dalam masyarakat kontak sosial. Menurut aliran
ini, hak dan kebebasan seseorang dibatasi oleh hak yang sama yang dimiliki
sesama, bukan oleh kepentingan masyarakat seluruhnya.
2.
Komunisme
Aliran pikiran
teori golongan yang diajarkan oleh Carl Marx, Engels, Lenin. Bermula dari
sebuah kritikan Marx terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal
revolusi industri. Ajaran ini bersifat atheis, yaitu tidak percaya akan adanya
Tuhan Yang Maha Esa dan percaya didasarkan pada kebendaan ( materialistis ).
Aliran beranggapan bahwa suatu kelas atau golongan ekonomi kuat menindas
ekonomi yang lebih lemah, sering menciptakan suatu konflik, dan menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuan.
Pikiran-pikiran
Carl Marx tentang sosial, ekonomi, politik yang kemudian disistemasikan oleh
Frederick Engels ditambah dengan pemikiran Lenin, terutama dalam
perorganisasian, dan operasionalisasinya menjadi landasan dari paham komunisme.
3.
Paham agama
Ideologi bersumber
pada falsafah agama yang ada dalam kitab suci agama. Negara membina kehidupan
keagamaan umat dengan sifat spiritual religius. Dalam bentuk lain Negara
melaksanakan hukum atau ketentuan agama dalam kehidupan dunia, karena di dalam
ketentuan agama terdapat perbuatan dan tingkah laku yang boleh dan tidak boleh
dilakukan serta harus di tanam, dimiliki dan dilaksanakan oleh semua umat
beragama atau masyarakat. Oleh karena itu, Negara adalah berdasarkan agama.
A.
Ketahanan pada aspek ideologi
Ketahanan ideologi
diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
dari luar negeri maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung
dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Republik Indonesia. Oleh karena itu, negara membutuhkan suatu ideologi sebagai
landasan kebenaran dan keyakinan suatu bangsa dalam mewujudkan cita – cita
nasionalnya.
1.
Ideologi Pancasila
Pancasila
merupakan ideologi nasional, dasar negara, sumber hukum dan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk mencapai ketahanan ideologi maka
diperlukan aplikasi nyata Pancasila secara murni dan konsekuen baik objektif
maupun subjektif. Pelaksanaan objektif adalah bagaimana pelaksanaan nilai-nilai
yang terkandung dalam ideologi tersurat atau paling tidak tersirat dalam UUD
1945 dan segala peraturan perundang-undangan dibawahnya, serta segala kegiatan
penyelenggaraan negara. Pelaksanaan subjektif adalah bagaimana nilai-nilai
tersebut dilaksanakan oleh pribadi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari
secara pribadi, anggota masyarakat dan negara.
Ideologi
Pancasila dapat dijabarkan sbb :
1. Ketuhanan Yang
Maha Esa
Maknanya setiap
manusia memiliki kebebasan untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing –
masing serta bisa dijadikan untuk kekuatan mental spritual bagi manusia.
2. Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab
Maknanya setiap
manusia harus saling mencintai dan menghormati sesama manusia, membela
kebenaran dan keadilan dan saling gotong royong, dan menjunjung hak dan
kewajiban yang seimbang.
3. Persatuan
Indonesia
Maknanya bangsa
Indonesia harus mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan ketahanan
nasional serta harus menempatkan atau mengutamakan kepentingan golongan di
atas kepentingan pribadi.
4. Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwalilan
Maknanya
mengandung nilai kedaulatan berada di tangan rakyat (demokrasi) yang dijelmakan
oleh persatuan nasional yang riil dan wajar.
5. Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Maknanya setiap
manusia harus melaksanakan hak dan kewajiban, bergotong royong dan bekerja
keras dalam mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
B.
Pembinaan Ketahanan Ideologi
Untuk memperkuat
ketahanan ideologi diperlukan langkah pembinaan sebagai berikut :
a. Pengamalan
Pancasila secara objektif dan subjektif ditumbuhkembangkan secara konsisten.
b. Pancasila
sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan nilai
instrumentalnya agar tetap mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta selaras dengan peradaban dunia
yang berubah dengan cepat tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
c. Sesanti Bhineka
Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila harus terus
dikembangkan dan ditanamkan di masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk
selalu menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah serta moralitas yang loyal
utuh dan bangga terhadap bangsa dan negara. Selain itu, harus dibangun
kesadaran masyarakat akan sikap kebhinekaan agar membentuk sikap yang wajar
mengenai banyak keanekaragaman di Indonesia.
d. Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus
dihayati dan diamalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhannya
demi terwujudnya tujuan nasional serta cita-cita bangsa Indonesia, khususnya
oleh setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan serta setiap warga negara Indonesia.
e. Pembangunan
sebagai pengamalan Pancasila harus menunjukkan keseimbangan fisik material
dengan pembangunan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme
dan sekulerisme. Dengan memperhatikan kondisi geografi Indonesia, maka strategi
pembangunan harus adil dan merata di seluruh wilayah untuk memupuk rasa
persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
f. Pendidikan
Moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintegrasikannya
dalam mata pelajaran lain, serta juga diberikan kepada masyarakat.
2. Pengaruh
aspek Politik
Politik berasal
dari kata “Politics” dan atau “Policy”. Artinya berbicara politik akan
mengandung makna kekuasaan (pemerintahaan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman
itu berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan policy
sehingga kita menganut satu paham yaitu politik. Hubungan tersebut tercermin
dalam fungsi pemerintahan Negara sebagai penentu kebijaksanaan serta sebagai
aspirasi masyarakat sebagai tujuan yang akan diwujudkan agar kebijaksanaan
pemerintahan Negara tersebut harus serasi dan selaras dengan keinginan dan
aspirasi masyarakat. Politik di Indonesia harus dapat dilihat dalam konteks
ketahanan nasional ini yang meliputu 2 bagian utama , yaitu politik dalam dan
luar negeri.
a.
Politik dalam negeri
Politik dalam
negeri merupakan politik dan kenegaraan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang
mampu menyerap serta menampung aspirasi dan dapat mendorong pastisipasi dalam
suatu sistem yang unsur-unsur nya terdiri dari :
1.
Struktur politik
2.
Proses politik
3.
Budaya politik
4.
Komunikasi politik
5.
Politik luar negeri
b. Politik luar
negeri
Adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan
nasional dalam pergaulan antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia didasari
pada pembukaan UUD 1945 yakni melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta anti penjajahan karena
tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
a.
Ketahanan pada aspek politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai
kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan yang datang dari dalam
maupun dari luar, baik secara langsung ataupun tidak langsung demi menjamin
kelangsungan politik bangsa dan negara Indonesia.
3.
Pengaruh aspek ekonomi
Perekonomian
adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan usaha-usaha
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok serta
cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi
kebutuhan, yang meliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa.
Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan memberi corak dan warna
terhadap kehidupan perekonomian dari negara itu. Dalam Sistem perekonomian
liberal dengan tidak adanya pengendalian dari pemerintah atau melaksanakan
kegiatan ekonomi secara individual maka perekonomiannya akan sangat peka
terhadap pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Di sisi lain, sistem
perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh
pemerintah, kurang peka terhadap pengaruh dari luar.
Sistem
perekonomian negara Indonesia tercantum pada UUD 1945 pasal 33, yang
menjelaskan bahwa sistem perekonomian adalah usaha bersama dan setiap warga
negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda
perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa.
a.
Ketahanan pada aspek ekonomi
Wujud ketahanan
ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Pembangunan ekonomi
diarahkan pada mantapnya ketahanan ekonomi melalui terciptanya iklim usaha yang
sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam lingkup persaingan
global.
Usaha untuk
mencapai ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu upaya pembinaan terhadap
berbagai hal yang dapat menunjang antara lain, yaitu:
a. Sistem ekonomi
Indonesia diarahkan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan
merata di seluaruh wilayah Indonesia melalui ekonomi kerakyatan untuk menjamin
kesinambungan pembangunan nasional, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
b. Ekonomi
kerakyatan harus menghindari dari sistim free fight liberalism yang hanya
menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan memungkinkan ekonomi kerakyatan tidak
berkembang.
c. Struktur
ekonomi dimantabkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keselarasan
dan keterpaduan antar sektor pertanian dengan perindustrian dan jasa.
d. Pembangunan
ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dibawah
pengawasan anggota masyarakat serta memotivasi dan mendorong peran serta
masyarakat secara aktif.
e. Pemerataan
pembangunan dan pemanfaatan hasil – hasil sumber dayanya agar dilakukan sesuai
dengan keseimbangan pembangunan.
4.
Pengaruh aspek sosial budaya
Istilah sosial
budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia yaitu segi sosial
dimana manusia demi kelangsungan hidupnya harus melakukan proses sosial atau
mengadakan kerja sama dengan manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial
saling memerlukan dan bergantung kepada orang lain, jadi sudah sewajarnya jika
manusia harus saling bekerja sama untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sementara itu segi budaya merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup dalam
tingkah laku dan hasil tingkah laku nya.
Pengertian sosial
pada hakekatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam kehidupan bermasyarakat
yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan dan
solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Adapun hakekat budaya adalah sistem
nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta, rasa dan karsa yang
menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak
kehidupan. Dengan demikian, kebudayaan merupakan seluruh cara hidup suatu
masyarakat yang manifestasinya dalam tingkah laku dan hasil dari tingkah laku
yang dipelajari dari berbagai sumber.
a.
Ketahanan pada aspek sosial budaya
Ketahanan dibidang
sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik
yang datang dari dalam maupun dari luar yang langsung ataupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Indonesia
yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Wujud ketahanan
sosial budaya nasional tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang
dijiwai kepribadian nasional berdasarkan pancasila, yang mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat
indonesia. Esensi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa
Indonesia adalah pengembangan kondisi sosial budaya dimana setiap warga
masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi dirinya yang
dilandasi nilai-nilai pancasila.
5.
Pengaruh aspek pertahanan dan keamanan
Pertahanan dan
keamanan Indonesia adalah upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem
pertahanan dan keamanan dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan
dan keamanan di Indonesia telah dibuat oleh Pemerintah Negara Indonesia yang
diadakan melalui TNI dan Polri sebagai inti pelaksana.
Ketahanan
pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan
dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari
dalam yang secara langsung maupun tidak langsung yang membahayakan kelangsungan
hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
a. Ketahanan
pada aspek pertahanan dan keamanan
Wujud ketahanan pertahanan dan keamanan tercermin
dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh
rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan
yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara. Dengan kata lain. Ketahanan pertahanan dan
keamanan adalah keuletan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiap siagaan
serta upaya bela negara untuk menjamin kelangsungan sistem keamanan nasional.
KEBERHASILAN
KETAHANAN NASIONAL
Keberhasilan
ketahanan nasional mempunyai pengaruh terhadap aspek – aspek berikut :
1. Aspek
Ekonomi
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan
sebagai berikut:
·
Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat
mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah
Nusantara melalui eknomi kerakyatan.
·
Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free
fight liberalism, etatisme, dan monopoli ekonomi.
·
Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas
asas kekeluargaan.
·
Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya
dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antarwilayah dan
antar sektor.
2. Aspek
Sosial Budaya
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial
budaya warga negara Indonesia perlu:
·
Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat
Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu,
cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi
dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
3. Aspek
Pertahanan dan Keamanan
Untuk mewujudkan
keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia
perlu:
·
Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk
perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal
menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari
dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta pencapaian tujuan nasional.
·
Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul
pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
4. Aspek
Ilmu Pengetahuan
Untuk mecapai
percepatan kemandirian dan kesejahteraan berbasis dukungan ilmu pengetahuan dan
teknologi ( Iptek )
·
Dilakukan lewat penguatan empat pilar knowledge
based economy
( KBE ), yaitu :
ü Sistem
pendidikan
ü Sisten
inovasi
ü Infrastruktur
masyarakat informasi
ü Kerangka
kelembagaan, peraturan perundangan, dan ekonomi
·
Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dan
pendidikan
·
Mewujudkan tumbuhnya masyarakat yang berbudaya
iptek
5. Aspek
Ideologi
Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerulkan memerlukan
langkah pembinaan berikut:
·
Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif
·
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara
Republik Indonesia
·
Pendidikan moral Pancasila
·
Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan
Nusantara bersumber dari Pancasila
6. Aspek
Politik
Upaya mewujudkan
ketahan pada aspek politik:
·
Politik Dalam Negeri
ü Sistem
pemerintahan yang berdasarkan hukum
ü Mekanisme
politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat
ü Terjalin
komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat
·
Politik Luar Negeri
ü Hubungan
luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama interansional di berbagai
bidang
ü Politik
luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan
persahabatan dan kerjasama antar negara
ü Peningkatan
kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.
ü Perjuangan
bangsa Indonesia yangf menyakut kepentingan nasional
Selain
itu keberhasilan ketahanan nasional Indonesia ditentukan oleh
beberapa faktor. Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus
dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh landasan idiil Pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional WawasanNasional.
Untuk mewujudkan
keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap
warga negara Indonesia, yaitu:
1. Memiliki
semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa
keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala
ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
2. Sadar
dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara
Indonesia baik secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh
tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela negara dan cinta
tanah air.
Apabila
setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan
sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta dapat mengeliminirpengaruh - pengaruh tersebut, maka
akan tercermin keberhasilan ketahanan nasional Indonesia.Untuk mewujudkan
ketahanan nasional diperlukan suatu kebijakan umum
dari pengambil kebijakan yang disebut Politik dan Strategi Nasional (Polstranas).
SUMBER
: