JAJANAN TRADISIONAL BERTRANSFORMASI MENJADI JAJANAN MODERN
Indonesia, sudah tidak diragukan lagi dengan kekayaan
alam dan suku bangsanya. Selain itu Indonesia pun memiliki warisan kuliner yang
penuh dengan cita rasa dari berbagai macam daerah. Ini membuktikan bahwa Indonesia kaya
akan warisan kuliner nya. Tak ubah nya seperti fashion, kuliner di
Indonesia memiliki tren nya sendiri. Menariknya beberapa tahun belakangan ini banyak makanan
yang tadi nya terlihat kuno, makanan jadul (zaman dulu) di ubah menjadi makanan
modern. Sehingga, makanan tersebut yang tadinya mulai ditinggalkan kembali
menarik perhatian bagi para pecinta kuliner terutama dikalangan anak muda.
Makanan yang sekarang banyak digandrungi oleh anak
muda merupakan makanan hasil modifikasi dari berbagai makanan jaman dulu yang
mungkin sudah ada sekitar 20 – 30 tahun lalu. Makanan tersebut diolah dengan
menambahkan sentuhan cita rasa modern seperti ditambahkan topping dan lain –
lain. Seperti contohnya kue cubit, martabak, kue rangi, dan surabi yang
sekarang dibuat lebih menarik dengan menambahkan rasa dan topping berupa oreo, nutella, green tea, keju, dll. Dari sisi minuman pun juga mulai berinovasi seperti
es cendol dan es selendang mayang yang sekarang memiliki rasa yang lebih
menarik. Tak hanya itu saja es potong yang dulu kita tahu hanya berwarna putih
dan merah muda yang dinikmati begitu saja dengan tusukkan lidi sekarang
berinovasi dengan rasa yang lebih banyak dan cara menikmatinya dengan setangkup
roti tawar. Ide – ide ini tentu sangat baik untuk industri kuliner di
Indonesia.
Berikut foto yang menggambar beberapa makanan zaman dulu yang sudah bertransformasi dengan cita rasa lebih modern :
Berikut foto yang menggambar beberapa makanan zaman dulu yang sudah bertransformasi dengan cita rasa lebih modern :
Seiring dengan perkembangan dunia kuliner di Indonesia
tentu hal ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk membuka usaha. Seperti yang kita ketahui sudah banyak restaurant yang bermunculan dengan berbagai ide nya, contohnya "Kantin SD" di Pasar Santa yang menjual berbagai varian rasa baru dari kue cubit, "Martabak BOSS" di Jakarta dengan beberapa outletnya yang menjual berbagai varian rasa baru dari martabak, "Surabi Enhaii" di Bandung yang merupakan pelopor dari terciptanya 23 varian rasa surabi yang tadi nya hanya memiliki 2 rasa, dan masih banyak restaurant yang menjual jajanan modifikasi seperti ini. Sebagai
generasi muda dalam hal ini seharusnya
tidak hanya menjadi penikmat tetapi juga bisa menjadi wirausahawan.
Dengan berbagai ide yang sudah ada kita dapat menjadikannya sebagai inspirasi
untuk memunculkan ide – ide baru yang lebih kreatif untuk memajukan industri
kuliner di Indonesia. Bila usaha yang dijalankan dapat diolah dengan baik tentu
akan menghasilkan keuntungan yang bagus. Akan sangat membahagiakan apabila
kita bisa meraih kesuksesan dengan hobbi yang kita sukai.
Tetapi seiring perkembangan industri kuliner pula
sekarang ini ditemukan beberapa kecurangan yang dilakukan oleh beberapa / sebagian produsen.
Kecurangan ini dilakukan semata mata hanya untuk mendapatkan keuntungan lebih.
Kecurangan yang dilakukan berupa penggunaan topping yang tidak bagus, pewarna
yang digunakan bukan merupakan pewarna makanan. Tentu hal semacam ini akan
merugikan para pelanggan atau penikmat kuliner karena bisa mengakibatkan
timbulnya penyakit. Selain itu bisa membuat wacana di masyarakat bahwa banyak pengolahan kuliner zaman dulu yang menggunakan topping dari bahan bahan
yang tidak bagus, padahal pada kenyataannya masih banyak produsen yang menggunakan bahan dengan kualitas yang baik, dan mementingkan kualitas dari makanan yang dihasilkan.
Dari fenomena diatas tentang perkembangan kuliner di
Indonesia, kita sebagai masyarakat tentu sangat senang karena hal tersebut
merupakan terobosan yang baik untuk melestarikan kuliner di Indonesia seiring
dengan munculnya berbagai makanan dari negara lain. Karena menjaga warisan
kuliner yang kita miliki itu sangat penting agar generasi kita selanjutnya
dapat menikmati nya juga dimasa mendatang. Dan dari segi perekonomian hal ini
tentu juga sangat baik karena membuka peluang usaha bagi siapa pun yang
memiliki jiwa usahawan dan tentu saja juga diperlukan kreatifitas yang tinggi
untuk menemukan berbagai ide yang lainnya.
Tetapi dalam berwirausaha kita seharusnya tidak
memikirkan keuntungan semata, melainkan juga harus memikirkan kualitas makanan
yang dihasilkan, tidak meninggalkan cita rasa asli yang dimiliki oleh makanan
itu sendiri, dan bisa membuat ide ide baru lagi yang lebih bervariasi. Semoga kedepannya industri kuliner di Indonesia bisa lebih maju
dan bahkan bisa memperkenalkan lebih banyak kuliner yang kita miliki ke mancanegara.